BUMDes Langgongsari Ekspor Gula Semut ke Hungaria, Mendag Apresiasi Langkah Berani Desa

Libur Bulan Ini

  • Loading...
Banner

Prakiraan Cuaca

Memuat data...

BUMDes Langgongsari Ekspor Gula Semut ke Hungaria, Mendag Apresiasi Langkah Berani Desa Pasang Disini

BUMDes Langgongsari Ekspor Gula Semut ke Hungaria, Mendag Apresiasi Langkah Berani Desa

Desa Langgongsari di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mencatat sejarah dengan melepas ekspor perdana gula semut atau gula kelapa kristal sebanyak 18,5 ton ke Hungaria. Langkah ini dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabul Ciptaku, sebuah entitas lokal yang berhasil menembus pasar Eropa.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso hadir langsung dalam acara pelepasan ekspor tersebut pada Kamis (tanggal 25), dan menyampaikan apresiasi mendalam. Ia menyebut ekspor oleh BUMDes sebagai momen istimewa yang jarang terjadi. “Biasanya ekspor dilakukan oleh perusahaan besar atau BUMN, kali ini dilakukan oleh BUMDes. Ini luar biasa,” ujarnya.

Nilai ekspor mencapai USD 30.000 atau sekitar Rp584 juta. Budi Santoso juga memberikan ucapan selamat kepada seluruh pihak, mulai dari kepala desa hingga bupati, atas kolaborasi luar biasa dalam mengembangkan desa ekspor yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Desa Jadi Motor Ekonomi Nasional: “Berani Invasi, Siap Adaptasi”

Dalam sambutannya, Mendag menjelaskan bahwa pemerintah tengah menargetkan pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada tahun 2025. Ini sejalan dengan ambisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok sebesar 8 persen. Untuk itu, desa-desa seperti Langgongsari menjadi tulang punggung harapan baru.

“Program UMKM Bisa Ekspor yang kami dorong memerlukan keberanian untuk invasi pasar global dan kesiapan untuk adaptasi. Desa Langgongsari telah membuktikan itu,” tegasnya. Program ini menyasar desa-desa yang dinilai siap ekspor dan belum siap ekspor dalam dua klaster berbeda, dengan pendekatan pembinaan yang menyesuaikan kondisi masing-masing.

Bagi desa yang telah masuk kategori siap ekspor, Kemendag akan memfasilitasi pertemuan bisnis secara daring dengan perwakilan dagang di luar negeri. Sedangkan bagi desa yang belum siap, akan dilakukan pelatihan intensif, termasuk pengemasan produk dan manajemen ekspor.

Kolaborasi Lintas Kementerian dan Organisasi: GP Ansor Turut Bergerak

Sebagai bentuk nyata dari kolaborasi lintas sektor, acara tersebut juga menjadi momentum penting bagi Kemendag, Kemendes PDT, dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk menjalin sinergi. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh para pejabat tinggi dari masing-masing pihak, dengan fokus pada pemberdayaan desa dan peningkatan kapasitas ekspor.

Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim dan Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menandatangani kerja sama tentang fasilitasi promosi dan kemitraan usaha. Sementara itu, Menteri Desa Yandri Susanto juga ikut meneken kesepakatan sinergi pemberdayaan masyarakat di desa dan wilayah tertinggal.

Mendag Budi menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan hanya simbolis, tapi menjadi bagian dari strategi besar untuk mempercepat ekspor dan memperkuat perekonomian nasional dari akar rumput. “Kita akan bareng-bareng dorong desa menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi,” katanya optimistis.